Untuk menjadi pedagang sate bagi arwah gentayang, yang diperlukan adalah burung gagak hitam yang masih hidup, minyak Arrohman, serta kemenyan. Dan syarat mutlak yang harus dipenuhi adalah keberanian untuk bertemu dengan para lelembut dari berbagai rupa.
Pada tengah malam yang telah ditentukan, burung gagak harus dibawa ke makam yang akan dijadikan lahan berdagang. Sesampainya di tempat yang dituju, baca doa-doa khusus untuk membuka alam gaib, sambil membakar kemenyan. Tunggu sampai gagak yang dibawa berkoak-koak.
Ketika burung itu berbunyi, pada saat itulah momen yang paling tepat untuk menyembelih burung gagak itu. Bersihkan bulu-bulu yang menghiasi tubuhnya, lalu olesi dengan minyak Arrahman. Kemudian potong daging burung sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Bakarlah daging itu layaknya sate biasa.
Pada saat bersamaan, para pembeli sate akan berdatangan. Mereka adalah arwah gentayangan dengan wujud yang beraneka rupa. Ada yang kakinya patah atau remuk, wajahnya rusak dengan darah yang mengalir deras, atau kakinya tinggal sebelah karena kaki yang lain terlepas. Pendeknya, wujud mereka sangat menakutkan dengan bau anyir darah yang mrenyengat. Mereka berdatangan untuk merebut sate gagak yang dijual. Berapa pun harganya mereka akan membeli sate yang dijual itu.
0 comments:
Post a Comment